Jumat, 12 Juni 2009

Belajar Dasar Lighting Film, Secara Low Budget!

Dari dulu saya penasaran tentang teknik lighting film, karena kelihatannya sangat susah padahal vital sekali dalam membuat gambar yang bagus. Kalau lagi di lokasi syuting, saya bisa aja mengira-ngira angle camera yang bagus bagaimana, tapi soal lighting nggak pernah mengerti. Kenapa lampu gedenya ditaruh di situ? Kenapa lampu kecilnya ditaruh di sana? Kapan harus pakai lampu yang mana, dan seterusnya. Adanya cuma bengong ngelihat DP dan orang lighting sibuk ngatur, ngintip monitor dan memerintahkan geser ini itu, pasang atau lepas filter. Saya nggak butuh ilmu yang se-profesional itu, minimal pengen ngerti dasarnya aja.
Bisa aja beli buku, tapi satu masalahnya, saya orangnya nggak sabaran. Selalu pengen tahu dasarnya aja untuk memulai, nggak suka kelewat dalem. Intinya, saya kepengen tahu cara-cara sederhana yang bisa diterapkan untuk produksi zero-budget. Akhirnya, ketemu juga beberapa link yang benar-benar cocok dengan keinginan saya. Pertama, saya rekomen download ini:
ARRI Lighting Handbook
http://www.arri.com/infodown/light/broch/arri_lighting_handbook_english.pdf
Sebetulnya ini brosur, tapi banyak gambar skema dan contoh lighting yang cukup ngasi gambaran buat pemula kayak saya. Berkat brosur ini saya jadi lebih mengerti teknik dasar dan istilah-istilah dalam lighting untuk film. Tapi, apa yang dijelaskan di ARRI ini adalah teknik dan nggak ngajarin bagaimana menerapkan semua itu kalau kita nggak punya alat-alat profesional itu.
Untuk yang cuma kepengen tahu dasar-dasarnya, ketiga artikel ini digabung dengan pengetahuan teknik dasar dari brosur ARRI rasanya sudah lumayan. Minimal, rasa penasaran saya sudah terpenuhi.

Prinsip Kerja Produksi Film

Bikin film adalah membuat gambar suatu kejadian atau peristiwayang menarik untuk disajikan kepada penonton. Film pada awalnya adalah dalam bentuk hitam putih dan bisu, akan tetapi sekitar tahun 1920-an muncul film bersuara dan pada tahun 1930 lahirlah film warna dan perkembangan tknologi mengantar film untuk memiliki suara dan warna.

Dari perkembangan diatas lambat laun berkembang industri perfilman hingga saat ini, dan hal ini dilandaskan pada teori, mekanisme proses, produksi, ketentuan elemen film, menjadikan perfilman sebagai salah satu disiplin sendiri yang sering kita kenal sebagai Sinematogafi.

Lalu bagaimana prinsip kerja dari Film ???

Prinsip kerja film adalah menuangkan gagasan suatu peristiwa yang disajikan kepada penonton melalui media bahasa, gambar, dan suara. Disinipenonton akan diajak untuk berimajinasi sesuai dengan kecerdasan mereka mengolah sajian didepannya . Dan dengan sendirinya film akan menggiring imajinasi penonton sesuai dengan tujuan membuat filmnya, karena pada saat kita menonton film maka yang terjadi hanyalah komunikasi satu arah, yakni kepada penonton.

Lewat media gambar dan suara yang disajikan itulah sebuah film menemukan parameter keberhasilan, serta karena film merupakan integritas jalinan cerita yang diolah dengan berbagai peristiwa atau adegan melalui pengambilan sudut gambar , maka faktor jalinan cerita yang dirangkai juga menentukan bagus tidaknya sebuah film.

Selasa, 09 Juni 2009

Pola dalam Pemanfaaatan TVE Yang Terintegrasi Dengan Program Pembelajaran

Agar pemanfaatan TVE dapat dimaksimalan sebagai program pembelajaran disekolahan, dalam hal ini guru perlu merencanakan siaran TVE dalam program rencana pembelajaran yang dibuat sebagai awal semester dengan mengacu pada program siaran TVE, apabila terjadi kesulitan dalam memadukan jadwal maka siaran TVE ini bisa digunakan sebagai program pengayaan.

Beberarapa Pola Pemanfaatan TVE :

1. Pola Klasikal

Pola Klasikal adalah merupakan pola pemanfaatan TVE yang dilakukan secara terpadu dalam kegiatan pembelajaran di kelas, dengan jumlah sasaran sebanyak satu kelas. Dalam Pemanfaata secara klasikal diharapkan guru mampu memotivasi siswa agar mereka dapat berpartisipasi dan merespon program secara aktif.
Untuk melakanakan pola klasikal ini hendaknya minimal menggunakan pesawat TV 29 Inch berwarna



Untuk Pola Pengaturan Tempat Duduk Siswa

Jarak pengaturan tempat duduk siswa yang paling dekat dengan pesawat TV adalah 4xpanjang diagonal layar TV, sedangkan tempat duduk terjauh adalah 12xpanjang diagonal layar televisi. Tempat duduk harus berada pada area sudut 90 derajat, karena siswa yang duduk diluar titik pandang itu dapat menyaksikan program dengan baik.



Ketinggian posisi pesawat TV harus diatur sedemikian rupa sehingga siswa dalam menyaksikan siaran televisi diusahakan senyaman mungkin.



Dan untuk pola klasikal ini setelah proses pembelajaran guru memberikan tindak lanjut misalnya dengan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi serta pemberian tugas-tugas kepada siswa.

Kamis, 04 Juni 2009

Sedikit Tahu Tentang Linux (Linux Part 1)

Lagi bosan nulis tentang dunia Film hari ini coy iseng-iseng nulis diblog prinsipnya yang penting nulis jadi blog ini tetap produktif.......ok !!!!

Apa sih yang dimaksud dengan shell dalam tubuh linux, ketika kita menggunakan Windows dengan berbasis kepada GUI yang segala sesuatunya tinggal klik sana klik sini sehingga kita dimudahkan segala sesuatunya.
Nah...ketika kita menggunakan OS Windows pernahkah anda menggunakan Ms DOS ketika mengoperasikan windows? adapun jawabannya iya tidak sebanyak yang menjawab tidak....ya kan, padahal Ms DOS itu juga merupakan bagian tubuh dari OS Windows dan saya pikir sangat mujarab juga ketika kita menyeting atau mengkonfigurasi OS Windows.
Begitu juga dengan Shell, Shell sangat mirip dengan Ms DOS dibutuhkan dibutuhkan hafalan perintah-perintah untuk mengoperasikan shell di OS Linux.

Untuk melihat tipe shell dari user berikut pengetikan sintaksnya :

$ grep encex /etc/passwd

$ grep encex /etc/passwd
encex:x:500:500:/home/encex:/bin/bash

contoh diatas merupakan salah satu contoh dari penggunaan shell (bash)

Beberapa Jenis Shell :

1. /bin/csh atau/usr/bin/csh atau lebih dikenal dengan jenis C shell
2. /bin/sh atau lebih dikenal dengan jenis Bourne shell (bash)
3. /bin/rsh atau lebih dikenal dengan jenis Restricted Bourne Shell
4. /bin/jsh Bourne shell termasuk jenis Bourne shell termasuk termasuk jobs control
5. /bin/ksh atau lebih dikenal dengan jenis Korn Shell
6. /bin/rksh atau lebih dikenal dengan jenis Restricted Korn Shell

pada prinsipnya shell secara gais besar lebih ampuh dibanding dengan windows manager,tetapi ada hal yang perlu diingat Linux ditulis dengan bahasa C dan bahasa C bersifat case sensitif (huruf besar dan huruf kecil dibedakan),dan alangkah lebih baiknya mengetikkan perintah di shell dengan huruf kecil agar dapat dikenali

Rabu, 03 Juni 2009

JADI SUTRADARA FILM DOKUMENTER

Tujuan utama penyutradaraan film dokumenter :

1. Mengarahkan penonton untuk mencapai sebuah kesatuan ide, memahami pesan secara persuasif.
2. Mempersiapkan sebuah hasil teknis perekaman gambar dan suara yang baik untuk tahap penyelesaian film

Dalam pembuatan film dokumenter seorang sutradara dituntut untuk mampu menampilkan manusia sebagai subjek dan bukan objek, secara otomatis sang sutradara perlu melakukan observasi visual yang mendalam terhadap subjek.
Film dokumenter yang ideal akan menempatkan kamera sebagai kuas yang bisa dieksplorasi dalam berbagai dimensinya baik tebal-tipis-halus-kasar, sehingga gambar menyampaikan gagasan itu memiliki tujuan untuk menyentuh perasaan penonton dan untuk mendukung hal itu sutradara perlu membuat B-Roll, yaitu menempatkan kamera pada situasi diluar subjek yang mendukung gagasan subjek dan memperkuat gagasan berkait dengan apa yang diceritakannya, baik itu situasi-situasi disekitar subjek, foto-foto, dan gambar-gambar pendukung.

Seorang sutradara film dokumenter juga harus mampu mengoptimalkan penggunaan unsur suara,hal ini karena suara informasi audio yang membentuk visual menjadi utuh dapat mengarahkan gagasan, untuk itu perlu dihindari sumber suara ganda dalam proses perekaman yang melibatkan suara.

Beberapa prinsip-prinsip yang dimiliki seorang sutradara film dokumenter ---sebelum dan ketika melakukan wawancara terhadap subjek.

Sebelum melakukan wawancara seorang sutradara film dokumenter perlu menguasai tujuh pertanyaan inti :

1. Siapakah tokoh utamanya
2. Apa yang diinginkan /didambakan tokoh utama?
3. Siapa/apa yang menghalangi tokoh utama untuk mendapatkan yang diinginkan?
4. Bagaimana pada akhirnya tokoh utama berhasil mencapai apa yang dicita-citakan dengan cara yang luar biasa, menarik dan unik.
5. Apa yang ingin disampaikan dalam wawancara tersebut?
6. Bagaimana mengisahkan cerita si-tokoh tersebut?
7. Bagaimana tokoh utama dan tokoh-tokoh pendukung lainnya mengalami perubahan dalam cerita ini?

Sedangkan ketika melakukan wawancara yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Harus selalu kontak mata antara pewawancara dengan yang diwawancarai
2. Sipewawancara harus penuh ketekunan mendengarkan semua jawaban narasumber dengan sesekali memberikan respon visua sehingga nampak terjalin komunikasi dengan narasumber.
3. Jangan memberikan respon suara yang akan mengganggu konsentrasi narasumber dan masuk dalam rekaman sehingga nantinya menyulitkan penyuntingan .
4. Bila ingin hasil yang natural, maka pertama-tama sipewawancara dahulu yang harus nampak natural ketika melemparkan pertanyaan, terutama jangan sekali-kali menggunakan bahasa formal sehingga nampak aneh dan membuat jarak dengan narasumber.
5. Coba bangun suasana layaknya dua orang sedang mengobrol santai, hal ini dilakukan sebelum rekaman dimulai serta yakinkan narasumber untuk jangan takut salah dan bisa diulang dengan mudah.
6. Pertanyaan yang diajukan harus jelas dan singkat, sehingga narasumber tidak salah menanggapi.
7. Jangan pernah membuat pertanyaan yang sifatnya mengkonfirmasi saja sehingga menghasilkan jawaban yang sangat pendek dan tidak memberikan informasi apa-apa.
8. Pertanyaan harus membuat narasumber bercerita, maka bunyi pertanyaannya contoh : Coba ceritakan.....?, Bagaimana.....?, Mengapa......? dsb.
9. Untuk menjamin wawancara dengan narasumber terekam dengan baik, pastikan suaranya juga terdengar jelas di kamera, agar suara terdengar jelas secara otomatis maka letak kamera tidak boleh jauh dari narasumber atau bisa juga menggunakan eksternal microphone, atau clip on tersembunyi.
10. Perhatikan sebelum proses perekaman untuk letak kamera, pengambilan gambar , audionya.

ANTENA RADIO FM

FM broadcasting pertama kali diperkenalkan di USA, pada tahun 1940 oleh Federal Communication Commission. Sebagian besar FM antenna adalah tidak simetris tapi tidak menutup kemungkinan terhadap yang simetris. Untuk yang simetris banyak terdapat di daerah Barat. FM antenna untuk broadcasting menggunakan Horizontal Polarization, Vertical Polarization, Circular Polarization ataupun Cross Polarization.

KARAKTERISTIK ANTENA

-Penguatan Antena

Penguatan antena dapat ditingkatkan dengan menambah elemen radiasi tambahan pada antena. Penguatan yang tinggi akan mengkonsentrasikan energi. Directional Antenna dapat ditinggikan penguatannya melebihi penguatan non directional antenna dengan cara membatasi energi radiasi dari beberapa macam directional. Directional antenna dipakai jika jarak tower ( pemancar ) dekat dengan sumber air dan juga pada daerah deretan pegunungan atau juga tempat di mana energi radiasi dapat dibuang.
Penguatan antenna dinyatakan dalam power radio atau dalam dB. Contohnya, sebuah antenna memiliki penguatan power 2 sama dengan juga mempunyai penguatan 3 dB. A two-bay antenna memiliki penguatan power mendekati 2. penguatan power digunakan pada transmitter dan rugi – rugi pada saat transmisi disebut ERP ( Effective Radiated Power ). Seperti contoh 10 kW pada trasmitter dan power antenna = 5. Untuk menyatakan rugi – rugi dipakai ERP yang nilainya 10 kW X 5 = 50 kW ERP.


-Effective Radiated Power (ERP)


Effective Radiated Power adalah input power pada antena (output power pada transmitter) pada penguatannya. Dimana antenna jenis polarisasi melingkar digunakan dan diaplikasikan terpisah antara radiasi Horizontal-pool dan Vertical-pool. Namun sering digunakan pada radiasi Hozizontal-Pool saja.

-Memeriksa Sistem VSWR


Setiap waktu VSWR dari sistem antenna harus sering diperiksa dan diadjust ulang. Bila exciter memiliki tombol pada range frekuensi 10 kHz dan 50 kHz, maka dapat digunakan untuk mengecek VSWR pada frekuensi yang berbeda pada saat transmitter dioperasikan pada power rendah. Sebagai indikator dapat digunakan reflector. Alternatif lainya dengan peralatan yang memiliki pembangkit sinyal, tes impedance dan mampu melakukan analisa jaringan.
VSWR harus diukur untuk memastikan respon pantulan yang terjadi stabil pada 130 kHz untuk setiap frekuensi pembawanya. Pada jaringan transmisi yang panjangnya lebih besar dari 100m disarankan agar bandwith VSWR dibawah 1.08 : 1 pada range frekuensi 130 kHz. Namun penambahan panjang jalur transmisi ini akan menambah delay sehingga amplitudo dari pantulannya harus dikurangi untuk hasil yang lebih baik.

-Pentingnya VSWR rendah

VSWR yang terukur dengan menggunakan reflectometer pada transmitter tidak akan mempengaruhi jangkauan sinyal. Namun jika perbandingan VSWR 1.1 : 1 akan mengurangi efisiensi penguatan akhir. Kekurangan lainnya akibat VSWR ini adalah akan menyebabkan terjadinya modulasi sinyal dengan AM noise. Kualitas suara yang stereo juga tidak akan terdengar.

-Intermodulasi dan Distorsi SAM

Distorsi dari Intermodulasi dan Synchronous AM (SAM) noise akan terjadi akibat VSWR pada sistem antenna. SAM merupakan faktor penting pada transmitter FM pada frekuensi subpembawanya. SAM adalah modulasi AM akibat sinyal dari VSWR ini sehingga akan mempengaruhi kualitas suara khususnya suara stereo.
Polarisasi Antenna
Polarisasi Antenna dibagi menjadi dua bagian yaitu:

1. Horizontal dan Vertikal Polarisasi

Gelombang radio yang terdiri dari medan listrik dan magnet yang saling tegak lurus. Saat komponen listrik horizontal maka gelombang dikatakan terpolarisasi horizontal, maka gelombang akan teradiasi pada kutub-kutub horizontal. Sebagai acuan dapat dilihat pada permukaan bumi. Jika medan listrik yang terjadi vertikal maka kutub-kutub vertikal akan mempolarisasi gelombang secara vertkal pula.

2. Polarisasi Melingkar (Circular Polarization)

Pada saat dua gelombang yang sama diantaranya saling mendahului 90 derajat maka medan listrik tersebut akan berputar dengan kecepatan sebesar frekuensi pembawanya dan akan terpolarisasi melingkar. Hanya pada kasus khusus di mana komponen horizontal dan vertikal sama – sama kuat dengan beda fasa 90 derajat maka disebut radiasi circular Polarization.

PENYESUAIAN TRANSMITTER POWER DENGAN ANTENNA

Beberapa kombinasi penguatan antenna dengan transmitter power akan menyebabkan terjadinya ERP tetapi kombinasi yang bagaimanakah yang terbaik ?. Komposisinya tergantung kondisi alam dari jangkauan penyiaran apakah datar ataukah memiliki beberapa bukit atau pegunungan, serta ketinggian dari tower.

Kombinasi antara penguatan antenna dengan power transmitter tegantung pada :

1. Transmitter
2. Antenna
3. Sistem pengumpanan
4. Tabung Pemancar
5. Tower
6. Pemakaian energi listrik

Dari faktor – faktor di atas dapat terlihat bahwa power transmisi rendah lebih ekonomis jika dibandingkan power trasnsmisi tinggi namun apakah ada perbedaan pada kekuatan sinyalnya ?
ERP yang sama dapat terjadi pada kombinasi penguatan transmitter dengan input power pada antenna yang berbeda – beda. Perbedaan kombinasi ini hanya tergantung pada ketinggian dari tower. Kekuatan sinyal pada lokasi yang berbeda bergantung pada ERP dari ketinggian antenna lokasi tersebut. Sebagai contoh tidak ada perbedaan antara antenna 3 kW ERP kelas A yang menggunakan 7,5 kW power transmitter dengan sebuah one-bay CP (Circular Polarisation)antenna atau six-bay CP antenna dengan power transmitter 1 kW.
Idealnya suatu sistem antenna harus diletakkan pada level sinyal yang sama dari dasar tower tersebar pada jangkauan horizontalnya.

Selasa, 02 Juni 2009

DIKLAT TELEVISI REPUBLIK INDONESIA







Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin maju dengan pesat, khususnya dibidang penyiaran televisi. Perkembangan ini dapat dilihat dengan munculnya stasiun televisi swasta, production house, dan biro periklanan. Sejak tahun 1970 hingga kini Diklat TVRI telah menyelenggarakan berbagai jenis pendidikan baik bagi karyawan TVRI, TV Swasta dan telah sering menyelenggarakan kerja sama pelatihan dengan lembaga pendidikan luar negeri seperti NHK, AIBD, TTC-SFB dan lainnya. Dengan pengalaman dan fasilitas yang dimiliki, Diklat TVRI siap menyelenggarakan Pelatihan Profesi Penyiaran Televisi untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas bagi kalangan umum.

Fasilitas Diklat yang disediakan yaitu ruang kantor seluas 1.750m2, ruang kelas yang ber AC/OHP/LCD Projector/Video Player, Studio yang refresentatif dengan peralatan lengkap (camera, tripod, crane, video dan audio sistem, lighting), Ruang Pasca Produksi (Linear dan Non Linear Editing), Laboratorium Elektronika, Peralatan produksi luar, Workshop, dan Perpustakaan. Sedangkan pelatihan yang diselenggarakan, seperti Kamerawan (5 minggu), TV Presenter (5 minggu), Reportase (5 minggu), Videography (10 minggu), Editing (5 minggu), Teknik Pemancar (12 minggu), MC (1 minggu), dan Penyutradaraan (5 minggu)

Untuk waktu pelaksanaan Teori dari hari Senin s/d Kamis, terbagi atas kelas pagi (08.30-12.30 wib) dan kelas siang (13.30-17.30 wib), sedangkan pelaksanaan Praktek seminggu 2 kali (08.30-17.30 wib) Sertifikat diberikan bagi peserta yang dinyatakan LULUS. Biaya pendaftaran sebesar Rp. 50.000,-/orang, biaya pendidikan tiap pelatihan sebesar Rp. 3.500.000,-/orang, tetapi khusus Videography Rp. 5.500.000,-/orang, MC Rp. 1.000.000,-/orang dan Teknik Pemancar Rp. 7.500.000,-/orang. Tempat Pendaftaran Diklat TVRI Jalan Gerbang Pemuda, Senayan Jakarta 10270 Phone : 021-5737152/5704720 ext. 3111 Fax : 021-5737152

HOT NEWS

artikel Broadcasting

festival film purbalingga

Televisi Kecil - Jogja Television Forum

TUTORIAL VIDEOGRAFI

Buletin Galeri Video

BBCIndonesia.com | Berita Dunia | Indonesian News index

Perpustakaan Film indiesof

filmmaking.net articles

Naratama TV Club

detiknews - detiknews

Liputan6 - Berita Aktual

LESEHAN

INFO KOMPUTER

Softpedia - Windows - All

LA Lights IndieFest .Com

Info Hardware Computer

Shoutmix


ShoutMix chat widget

Network Follows

Blog-Blog Terkait