Kamis, 09 Juli 2009

Belajar Teori Desain {Part 1}

Mempelajari desain berarti juga mempelajari dan menguasai teori desain. Ada beberapa faktor yang dijadikan patokan dalam pembuatan sebuah desain :

1. Identifikasi Fokus

Identifikasi fokus adalah titik berat desain sebagai media penyampaian pesan. Identifikasi fokus juga terkait erat dengan atribut apa yang ingin dikomunikasikan melalui desain tersebut. Misalnya perusahaan rokok yang ingin menampilkan desain dengan cita rasa rokok yang berkualitas maka desain akan cenderung menggunakan tampilan yang mendukung citra cita rasa rokok yang mantap akan didapat konsumen jika mengkonsumsi produk rokok tersebut.

2. Kesan Artistik

Kesan Artistik adalah merupakan kata kunci sebuah desain yang sukses. Bagaimanapun juga kita berurusan dengan masalah visual yaitu tampilan. Kata indah tentunya juga bukan dinilai secara artistik namun nggak bisa kita pungkiri kalau nilai-nilai artistik tersebut harus ditempatkan sebagai bagian terpenting. Sebuah desain harus mampu menarik perhatian publik agar setidaknya orang bisa "melirik" bahkan melihatnya kalau perlu sampai kepada pemaknaannya sehingga mereka akan mengingatnya dalam pikiran, Desain juga harus memiliki ciri khas yang berbeda dari yang lain akan tetapi jangan terlalu mencolok apalagi terlalu aneh dan yang paling penting sebuah desain tersebut harus "eye catching".

3. Mekanis

Mekanis disini diartikan sebagai kepraktisan. Desain yang baik adalah desain yang relatif praktis , tidak bertele-tele, singkat, padat, dan jelas. Desain haruslah mampu ditangkap dan diingat bahkan dalam pikiran bawah sadar publik serta tidak perlu memaksa menggunakan banyak warna dan ilustrasi yang teramat kompleks.

4. Publik dan Lingkungan Sekitar

Publik dan lingkungan sekitar memainkan peran signifikan dalam menentukan keberhasilan desain. Kepada publik dan lingkungan macam apakah bisnis atau perusahaan pemesan desain akan berinteraksi? Bagaimana kedinamisan publik dan lingkungan yang akan jadi sasaran? Karena publik dan lingkungan yang relatif dinamis membutuhkan penanganan yang dinamis pula dan sebuah desain yang saat ini dianggap modern dan representatif dengan kondisi publik, beberapa waktu kedepan belum tentu cocok untuk digunakan.

5. Lokasi Geografis

Lokasi geografis juga teramat penting untuk dipertimbangkan. Bagaimana kondisi sosial, politik dan ekonomi lingkungan geografis tempat desain itu akan ditempatkan? hal ini sangat penting karena baik desain bervisi global maupun lokal mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing.

6. Usia

Sangat penting apabila kita harus mengkaji desain kita terutama untuk usia publik yang akan dituju, Misalnya apakah publik yang akan dituju golongan anak-anak, remaja, dewasa atau orang tua? Perlu mendefinisikan batasan usia publik ini tentunya tak berlaku secara kaku tinggal disesuaikan dan pangsa pasar potensialnya.

7. Warna

Pilihan warna juga harus menjadi pertimbangan saat kita membuat sebuah desain. Warna, sebagaimana juga bentuk dan tulisan merupakan media penyampai pesan, secara naluriah manusia menggunakan dan mempersepsikan warna dengan suatu konsep. dan tanpa kita sadari bahwa sebetulnya warna mempunyai makna yang bisa dipetakan serta warna juga akan memperkuat nilai pesan yang hendak disampaikan melalui desain.

8. Bentuk {Shape}

Bentuk merupakan bagian integral dalam desain, jika warna mengomunikasikan nuansa dan makna, maka bentuk adalah simbolime yang mewadahinya. Bentuk mempunyai arti secara universal dan bisa dirunut hingga kedalam batas kesadaran alam pikir manusia. Bentuk adalah hal yang menyusun persepsi kita akan dunia baik secara visual maupun secara psikologis. Bentuk digunakan untuk menegaskan pesan yang akan disampaikan, sehingga pemilihan dan penggunaan bentuk yang tepat amatlah penting dalam menentukan berhasil tidaknya penyampaian pesan tersebut.

9. Tipografi

Tipografi, berkaitan dengan penggunaan teks dalam desain, dan hal ini termasuk diantaranya pemilihan font {huruf}, ukuran, peletakan, dan berbagai atribut lainnya.
Berikut beberapa hal yang terkait erat dengan tipografi :

a. Type Face {Huruf}

Type Face ini memiliki arti yang sangat penting karena huruf-huruf ini pada dasarnya memiliki arti yang didasari oleh latarbelakang dari huruf tersebut. Huruf times new roman,century, avant garde dan lainnya, pada awalnya didesain khusus untuk keperluan majalah-majalah dengan nama tersebut. Namun ada juga huruf yang dinamai dengan nama pembuatnya seperti : Bodoni, Garamon, Goudy dsb.

b. Klasifikasi Huruf

Huruf dapat diklasifikasikan ke dalam 7 kategori besar berdasarkan bentuk dan nuansa yang ditimbulkannya. Meski ada pula yang mengklasifikasikan ke dalam jumlah yang berbeda namun ketujuh kategori ini cukup representatif untuk dijadikan bahan referensi :

* Roman { Serif}
* Italic
* Lineale {Sans Serif}
* Slab Serif
* Text {Blackletter}
* Script
* Decorative

10. Gender

Desain grafis juga terkait erat dengan masalah gender, gender disini mengacu kepada preferensi seksual mana yang akan ditampilkan dan dijadikan orientasi suatu desain dan hal ini akan terkait dengan golongan gender manakah yang menjadi publik desain tersebut. Hal yang amat jelas terlihat adalah pada pilihan warna. Misalnya untuk warna pastel akan lebih pas dengan jenis kelamin perempuan sedangkan warna tegas lebih mengacu kepada jenis kelamin laki-laki dan dalam melakukan pengembangan desain, masalah identifikasi jenis kelamin ini sangat penting untuk ditegaskan sejak awal sehingga ada semacam konsistensi dan korelasi antar beragam produk desain.

Sutradara Film

Sejalan dengan tulisan ini pada dasarnya banyak berfokus pada peran dari sutradara pada proses pembuatan film yang lazim disebut sebagai proses sinematografi disini sang sutradara dituntut untuk mampu memprsiapkan sebuah hasil teknis perelaman gambar dan suara yang baik untuk tahap penyelesaian film [pasca produksi]. Beberapa proses yang dilakukan sutradara antara lain :
1. Menempatkan kamera untuk menunjukkan hal-hal yang dilakukan subjek dalam menyampaikan gagasan.
2. Melakukan observasi visual yang mendalam terhadap subjek.
3. membuat subjek mengungkapkan pikiran {verbal} yang mendasari atau menjelaskan hal-hal yang dilakukan.
4. Pengadeganan ulang terhadap hal-hal yang diceritakannya, mengarahkan subjek dan menempatkan kamera seperti dalam pendekatan observasi. Pengertian observasi dalam hal ini menyangkut penempatan kamera dalam jarak aman, dan jarak dekat dengan subjek, sehingga subjek nyaman terhadap kamera.
5. Mengoptimalkan penggunaan unsur suara, Misalnya {1} sumber informasi audio yang membentuk visual yang utuh {2} mengarahkan gagasan {3} suara hasil rekaman pembicaraan subjek, musik, suara musik dan suara lingkungan {4} menghindari sumber suara ganda dalam proses perekaman yang melibatkan suara seperti dalam wawancara dan lainnya; dan {5} merekam suara dari adegan agar dapat digunakan dalam proses penyelesaian.
6. Menempatkan kamera sebagai pena, artinya dalam film yang baik kamera menjadi kuas yang dieksplorasi dalam berbagai dimensinya. Tebal dan tipis, halus dan kasar. Selain itu dapat menyampaikan gagasan juga memiliki tujuan untuk menyentuh perasaan pemirsanya.

HOT NEWS

artikel Broadcasting

festival film purbalingga

Televisi Kecil - Jogja Television Forum

TUTORIAL VIDEOGRAFI

Buletin Galeri Video

BBCIndonesia.com | Berita Dunia | Indonesian News index

Perpustakaan Film indiesof

filmmaking.net articles

Naratama TV Club

detiknews - detiknews

Liputan6 - Berita Aktual

LESEHAN

INFO KOMPUTER

Softpedia - Windows - All

LA Lights IndieFest .Com

Info Hardware Computer

Shoutmix


ShoutMix chat widget

Network Follows

Blog-Blog Terkait