Kamis, 12 November 2009
Klasifikasi Berita
1. Hard News
yaitu berita yang dianggap penting untuk diberitakan kepada masyarakat, dan biasanya berita ini sangat aktual.
2. Soft News
biasanya disebut dengan berita ringan karena tidak aktual, namun tetap memiliki nilai tersendiri bagi masyarakat, berita ini kadang kala disebut sebagai feature.
3. Investigasi
Berita ini didapat berdasarkan suatu riset penelitian yang dilakukan oleh stasiun TV dan berita ini sering disebut berita eksklusif.
Istilah-istilah dalam penyebutan penyiar berita
1. News Reader :
seorang oenyiar yang tugasnya hanya membacakan berita, semua materi tentang siaran termasuk didalamnya script berita telah dipersiapkan oleh orang lain.
2. Newscaster :
merupakan pembaca berita yang tidak hanya cuman membacakan berita akan tetapi kadangkala juga terlibat dalam acara peliputan berita dilapangan, terlibat dalam proses penyusunan script berita , kadang juga terlibat dalam proses pengeditan sampai ketahap penyiarannya. Biasanya mereka juga berprofesi juga sebagai reporter ataupun produser.
3. News anchor atau jangkar berita :
untuk tingkatan yang satu ini lebih tinggi dari news reader dan newscaster karena anchor ini mendapat kesempatan untuk berimprovisasi saat menyampaikan sebuah berita.
4. News Presenter :
Merupakan penyiar berita yang memiliki keahlian khusus atau spesialisasi ex: penyiar olahraga, presenter suatu program music dll.
Kamis, 09 Juli 2009
Belajar Teori Desain {Part 1}
1. Identifikasi Fokus
Identifikasi fokus adalah titik berat desain sebagai media penyampaian pesan. Identifikasi fokus juga terkait erat dengan atribut apa yang ingin dikomunikasikan melalui desain tersebut. Misalnya perusahaan rokok yang ingin menampilkan desain dengan cita rasa rokok yang berkualitas maka desain akan cenderung menggunakan tampilan yang mendukung citra cita rasa rokok yang mantap akan didapat konsumen jika mengkonsumsi produk rokok tersebut.
2. Kesan Artistik
Kesan Artistik adalah merupakan kata kunci sebuah desain yang sukses. Bagaimanapun juga kita berurusan dengan masalah visual yaitu tampilan. Kata indah tentunya juga bukan dinilai secara artistik namun nggak bisa kita pungkiri kalau nilai-nilai artistik tersebut harus ditempatkan sebagai bagian terpenting. Sebuah desain harus mampu menarik perhatian publik agar setidaknya orang bisa "melirik" bahkan melihatnya kalau perlu sampai kepada pemaknaannya sehingga mereka akan mengingatnya dalam pikiran, Desain juga harus memiliki ciri khas yang berbeda dari yang lain akan tetapi jangan terlalu mencolok apalagi terlalu aneh dan yang paling penting sebuah desain tersebut harus "eye catching".
3. Mekanis
Mekanis disini diartikan sebagai kepraktisan. Desain yang baik adalah desain yang relatif praktis , tidak bertele-tele, singkat, padat, dan jelas. Desain haruslah mampu ditangkap dan diingat bahkan dalam pikiran bawah sadar publik serta tidak perlu memaksa menggunakan banyak warna dan ilustrasi yang teramat kompleks.
4. Publik dan Lingkungan Sekitar
Publik dan lingkungan sekitar memainkan peran signifikan dalam menentukan keberhasilan desain. Kepada publik dan lingkungan macam apakah bisnis atau perusahaan pemesan desain akan berinteraksi? Bagaimana kedinamisan publik dan lingkungan yang akan jadi sasaran? Karena publik dan lingkungan yang relatif dinamis membutuhkan penanganan yang dinamis pula dan sebuah desain yang saat ini dianggap modern dan representatif dengan kondisi publik, beberapa waktu kedepan belum tentu cocok untuk digunakan.
5. Lokasi Geografis
Lokasi geografis juga teramat penting untuk dipertimbangkan. Bagaimana kondisi sosial, politik dan ekonomi lingkungan geografis tempat desain itu akan ditempatkan? hal ini sangat penting karena baik desain bervisi global maupun lokal mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing.
6. Usia
Sangat penting apabila kita harus mengkaji desain kita terutama untuk usia publik yang akan dituju, Misalnya apakah publik yang akan dituju golongan anak-anak, remaja, dewasa atau orang tua? Perlu mendefinisikan batasan usia publik ini tentunya tak berlaku secara kaku tinggal disesuaikan dan pangsa pasar potensialnya.
7. Warna
Pilihan warna juga harus menjadi pertimbangan saat kita membuat sebuah desain. Warna, sebagaimana juga bentuk dan tulisan merupakan media penyampai pesan, secara naluriah manusia menggunakan dan mempersepsikan warna dengan suatu konsep. dan tanpa kita sadari bahwa sebetulnya warna mempunyai makna yang bisa dipetakan serta warna juga akan memperkuat nilai pesan yang hendak disampaikan melalui desain.
8. Bentuk {Shape}
Bentuk merupakan bagian integral dalam desain, jika warna mengomunikasikan nuansa dan makna, maka bentuk adalah simbolime yang mewadahinya. Bentuk mempunyai arti secara universal dan bisa dirunut hingga kedalam batas kesadaran alam pikir manusia. Bentuk adalah hal yang menyusun persepsi kita akan dunia baik secara visual maupun secara psikologis. Bentuk digunakan untuk menegaskan pesan yang akan disampaikan, sehingga pemilihan dan penggunaan bentuk yang tepat amatlah penting dalam menentukan berhasil tidaknya penyampaian pesan tersebut.
9. Tipografi
Tipografi, berkaitan dengan penggunaan teks dalam desain, dan hal ini termasuk diantaranya pemilihan font {huruf}, ukuran, peletakan, dan berbagai atribut lainnya.
Berikut beberapa hal yang terkait erat dengan tipografi :
a. Type Face {Huruf}
Type Face ini memiliki arti yang sangat penting karena huruf-huruf ini pada dasarnya memiliki arti yang didasari oleh latarbelakang dari huruf tersebut. Huruf times new roman,century, avant garde dan lainnya, pada awalnya didesain khusus untuk keperluan majalah-majalah dengan nama tersebut. Namun ada juga huruf yang dinamai dengan nama pembuatnya seperti : Bodoni, Garamon, Goudy dsb.
b. Klasifikasi Huruf
Huruf dapat diklasifikasikan ke dalam 7 kategori besar berdasarkan bentuk dan nuansa yang ditimbulkannya. Meski ada pula yang mengklasifikasikan ke dalam jumlah yang berbeda namun ketujuh kategori ini cukup representatif untuk dijadikan bahan referensi :
* Roman { Serif}
* Italic
* Lineale {Sans Serif}
* Slab Serif
* Text {Blackletter}
* Script
* Decorative
10. Gender
Desain grafis juga terkait erat dengan masalah gender, gender disini mengacu kepada preferensi seksual mana yang akan ditampilkan dan dijadikan orientasi suatu desain dan hal ini akan terkait dengan golongan gender manakah yang menjadi publik desain tersebut. Hal yang amat jelas terlihat adalah pada pilihan warna. Misalnya untuk warna pastel akan lebih pas dengan jenis kelamin perempuan sedangkan warna tegas lebih mengacu kepada jenis kelamin laki-laki dan dalam melakukan pengembangan desain, masalah identifikasi jenis kelamin ini sangat penting untuk ditegaskan sejak awal sehingga ada semacam konsistensi dan korelasi antar beragam produk desain.
Sutradara Film
1. Menempatkan kamera untuk menunjukkan hal-hal yang dilakukan subjek dalam menyampaikan gagasan.
2. Melakukan observasi visual yang mendalam terhadap subjek.
3. membuat subjek mengungkapkan pikiran {verbal} yang mendasari atau menjelaskan hal-hal yang dilakukan.
4. Pengadeganan ulang terhadap hal-hal yang diceritakannya, mengarahkan subjek dan menempatkan kamera seperti dalam pendekatan observasi. Pengertian observasi dalam hal ini menyangkut penempatan kamera dalam jarak aman, dan jarak dekat dengan subjek, sehingga subjek nyaman terhadap kamera.
5. Mengoptimalkan penggunaan unsur suara, Misalnya {1} sumber informasi audio yang membentuk visual yang utuh {2} mengarahkan gagasan {3} suara hasil rekaman pembicaraan subjek, musik, suara musik dan suara lingkungan {4} menghindari sumber suara ganda dalam proses perekaman yang melibatkan suara seperti dalam wawancara dan lainnya; dan {5} merekam suara dari adegan agar dapat digunakan dalam proses penyelesaian.
6. Menempatkan kamera sebagai pena, artinya dalam film yang baik kamera menjadi kuas yang dieksplorasi dalam berbagai dimensinya. Tebal dan tipis, halus dan kasar. Selain itu dapat menyampaikan gagasan juga memiliki tujuan untuk menyentuh perasaan pemirsanya.
Jumat, 12 Juni 2009
Belajar Dasar Lighting Film, Secara Low Budget!
Bisa aja beli buku, tapi satu masalahnya, saya orangnya nggak sabaran. Selalu pengen tahu dasarnya aja untuk memulai, nggak suka kelewat dalem. Intinya, saya kepengen tahu cara-cara sederhana yang bisa diterapkan untuk produksi zero-budget. Akhirnya, ketemu juga beberapa link yang benar-benar cocok dengan keinginan saya. Pertama, saya rekomen download ini:
ARRI Lighting Handbook
http://www.arri.com/infodown/light/broch/arri_lighting_handbook_english.pdf
Sebetulnya ini brosur, tapi banyak gambar skema dan contoh lighting yang cukup ngasi gambaran buat pemula kayak saya. Berkat brosur ini saya jadi lebih mengerti teknik dasar dan istilah-istilah dalam lighting untuk film. Tapi, apa yang dijelaskan di ARRI ini adalah teknik dan nggak ngajarin bagaimana menerapkan semua itu kalau kita nggak punya alat-alat profesional itu.
Untuk yang cuma kepengen tahu dasar-dasarnya, ketiga artikel ini digabung dengan pengetahuan teknik dasar dari brosur ARRI rasanya sudah lumayan. Minimal, rasa penasaran saya sudah terpenuhi.
Prinsip Kerja Produksi Film
Dari perkembangan diatas lambat laun berkembang industri perfilman hingga saat ini, dan hal ini dilandaskan pada teori, mekanisme proses, produksi, ketentuan elemen film, menjadikan perfilman sebagai salah satu disiplin sendiri yang sering kita kenal sebagai Sinematogafi.
Lalu bagaimana prinsip kerja dari Film ???
Prinsip kerja film adalah menuangkan gagasan suatu peristiwa yang disajikan kepada penonton melalui media bahasa, gambar, dan suara. Disinipenonton akan diajak untuk berimajinasi sesuai dengan kecerdasan mereka mengolah sajian didepannya
Lewat media gambar dan suara yang disajikan itulah sebuah film menemukan parameter keberhasilan, serta karena film merupakan integritas jalinan cerita yang diolah dengan berbagai peristiwa atau adegan melalui pengambilan sudut gambar
Selasa, 09 Juni 2009
Pola dalam Pemanfaaatan TVE Yang Terintegrasi Dengan Program Pembelajaran
Beberarapa Pola Pemanfaatan TVE :
1. Pola Klasikal
Pola Klasikal adalah merupakan pola pemanfaatan TVE yang dilakukan secara terpadu dalam kegiatan pembelajaran di kelas, dengan jumlah sasaran sebanyak satu kelas. Dalam Pemanfaata secara klasikal diharapkan guru mampu memotivasi siswa agar mereka dapat berpartisipasi dan merespon program secara aktif.
Untuk melakanakan pola klasikal ini hendaknya minimal menggunakan pesawat TV 29 Inch berwarna
Untuk Pola Pengaturan Tempat Duduk Siswa
Jarak pengaturan tempat duduk siswa yang paling dekat dengan pesawat TV adalah 4xpanjang diagonal layar TV, sedangkan tempat duduk terjauh adalah 12xpanjang diagonal layar televisi. Tempat duduk harus berada pada area sudut 90 derajat, karena siswa yang duduk diluar titik pandang itu dapat menyaksikan program dengan baik.
Ketinggian posisi pesawat TV harus diatur sedemikian rupa sehingga siswa dalam menyaksikan siaran televisi diusahakan senyaman mungkin.
Dan untuk pola klasikal ini setelah proses pembelajaran guru memberikan tindak lanjut misalnya dengan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi serta pemberian tugas-tugas kepada siswa.
Kamis, 04 Juni 2009
Sedikit Tahu Tentang Linux (Linux Part 1)
Apa sih yang dimaksud dengan shell dalam tubuh linux, ketika kita menggunakan Windows dengan berbasis kepada GUI yang segala sesuatunya tinggal klik sana klik sini sehingga kita dimudahkan segala sesuatunya.
Nah...ketika kita menggunakan OS Windows pernahkah anda menggunakan Ms DOS ketika mengoperasikan windows? adapun jawabannya iya tidak sebanyak yang menjawab tidak....ya kan, padahal Ms DOS itu juga merupakan bagian tubuh dari OS Windows dan saya pikir sangat mujarab juga ketika kita menyeting atau mengkonfigurasi OS Windows.
Begitu juga dengan Shell, Shell sangat mirip dengan Ms DOS dibutuhkan dibutuhkan hafalan perintah-perintah untuk mengoperasikan shell di OS Linux.
Untuk melihat tipe shell dari user berikut pengetikan sintaksnya :
$ grep encex /etc/passwd
$ grep encex /etc/passwd
encex:x:500:500:/home/encex:/bin/bash
contoh diatas merupakan salah satu contoh dari penggunaan shell (bash)
Beberapa Jenis Shell :
1. /bin/csh atau/usr/bin/csh atau lebih dikenal dengan jenis C shell
2. /bin/sh atau lebih dikenal dengan jenis Bourne shell (bash)
3. /bin/rsh atau lebih dikenal dengan jenis Restricted Bourne Shell
4. /bin/jsh Bourne shell termasuk jenis Bourne shell termasuk termasuk jobs control
5. /bin/ksh atau lebih dikenal dengan jenis Korn Shell
6. /bin/rksh atau lebih dikenal dengan jenis Restricted Korn Shell
pada prinsipnya shell secara gais besar lebih ampuh dibanding dengan windows manager,tetapi ada hal yang perlu diingat Linux ditulis dengan bahasa C dan bahasa C bersifat case sensitif (huruf besar dan huruf kecil dibedakan),dan alangkah lebih baiknya mengetikkan perintah di shell dengan huruf kecil agar dapat dikenali
Rabu, 03 Juni 2009
JADI SUTRADARA FILM DOKUMENTER
1. Mengarahkan penonton untuk mencapai sebuah kesatuan ide, memahami pesan secara persuasif.
2. Mempersiapkan sebuah hasil teknis perekaman gambar dan suara yang baik untuk tahap penyelesaian film
Dalam pembuatan film dokumenter seorang sutradara dituntut untuk mampu menampilkan manusia sebagai subjek dan bukan objek, secara otomatis sang sutradara perlu melakukan observasi visual yang mendalam terhadap subjek.
Film dokumenter yang ideal akan menempatkan kamera sebagai kuas yang bisa dieksplorasi dalam berbagai dimensinya baik tebal-tipis-halus-kasar, sehingga gambar menyampaikan gagasan itu memiliki tujuan untuk menyentuh perasaan penonton dan untuk mendukung hal itu sutradara perlu membuat B-Roll, yaitu menempatkan kamera pada situasi diluar subjek yang mendukung gagasan subjek dan memperkuat gagasan berkait dengan apa yang diceritakannya, baik itu situasi-situasi disekitar subjek, foto-foto, dan gambar-gambar pendukung.
Seorang sutradara film dokumenter juga harus mampu mengoptimalkan penggunaan unsur suara,hal ini karena suara informasi audio yang membentuk visual menjadi utuh dapat mengarahkan gagasan, untuk itu perlu dihindari sumber suara ganda dalam proses perekaman yang melibatkan suara.
Beberapa prinsip-prinsip yang dimiliki seorang sutradara film dokumenter ---sebelum dan ketika melakukan wawancara terhadap subjek.
Sebelum melakukan wawancara seorang sutradara film dokumenter perlu menguasai tujuh pertanyaan inti :
1. Siapakah tokoh utamanya
2. Apa yang diinginkan /didambakan tokoh utama?
3. Siapa/apa yang menghalangi tokoh utama untuk mendapatkan yang diinginkan?
4. Bagaimana pada akhirnya tokoh utama berhasil mencapai apa yang dicita-citakan dengan cara yang luar biasa, menarik dan unik.
5. Apa yang ingin disampaikan dalam wawancara tersebut?
6. Bagaimana mengisahkan cerita si-tokoh tersebut?
7. Bagaimana tokoh utama dan tokoh-tokoh pendukung lainnya mengalami perubahan dalam cerita ini?
Sedangkan ketika melakukan wawancara yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Harus selalu kontak mata antara pewawancara dengan yang diwawancarai
2. Sipewawancara harus penuh ketekunan mendengarkan semua jawaban narasumber dengan sesekali memberikan respon visua
3. Jangan memberikan respon suara yang akan mengganggu konsentrasi narasumber dan masuk dalam rekaman sehingga nantinya menyulitkan penyuntingan
4. Bila ingin hasil yang natural, maka pertama-tama sipewawancara dahulu yang harus nampak natural ketika melemparkan pertanyaan, terutama jangan sekali-kali menggunakan bahasa formal sehingga nampak aneh dan membuat jarak dengan narasumber.
5. Coba bangun suasana layaknya dua orang sedang mengobrol santai, hal ini dilakukan sebelum rekaman dimulai serta yakinkan narasumber untuk jangan takut salah dan bisa diulang dengan mudah.
6. Pertanyaan yang diajukan harus jelas dan singkat, sehingga narasumber tidak salah menanggapi.
7. Jangan pernah membuat pertanyaan yang sifatnya mengkonfirmasi saja sehingga menghasilkan jawaban yang sangat pendek dan tidak memberikan informasi apa-apa.
8. Pertanyaan harus membuat narasumber bercerita, maka bunyi pertanyaannya contoh : Coba ceritakan.....?, Bagaimana.....?, Mengapa......? dsb.
9. Untuk menjamin wawancara dengan narasumber terekam dengan baik, pastikan suaranya juga terdengar jelas di kamera, agar suara terdengar jelas secara otomatis maka letak kamera tidak boleh jauh dari narasumber atau bisa juga menggunakan eksternal microphone, atau clip on tersembunyi.
10. Perhatikan sebelum proses perekaman untuk letak kamera, pengambilan gambar
ANTENA RADIO FM
KARAKTERISTIK ANTENA
-Penguatan Antena
Penguatan antena dapat ditingkatkan dengan menambah elemen radiasi tambahan pada antena. Penguatan yang tinggi akan mengkonsentrasikan energi. Directional Antenna dapat ditinggikan penguatannya melebihi penguatan non directional antenna dengan cara membatasi energi radiasi dari beberapa macam directional. Directional antenna dipakai jika jarak tower ( pemancar ) dekat dengan sumber air dan juga pada daerah deretan pegunungan atau juga tempat di mana energi radiasi dapat dibuang.
Penguatan antenna dinyatakan dalam power radio atau dalam dB. Contohnya, sebuah antenna memiliki penguatan power 2 sama dengan juga mempunyai penguatan 3 dB. A two-bay antenna memiliki penguatan power mendekati 2. penguatan power digunakan pada transmitter dan rugi – rugi pada saat transmisi disebut ERP ( Effective Radiated Power ). Seperti contoh 10 kW pada trasmitter dan power antenna = 5. Untuk menyatakan rugi – rugi dipakai ERP yang nilainya 10 kW X 5 = 50 kW ERP.
-Effective Radiated Power (ERP)
Effective Radiated Power adalah input power pada antena (output power pada transmitter) pada penguatannya. Dimana antenna jenis polarisasi melingkar digunakan dan diaplikasikan terpisah antara radiasi Horizontal-pool dan Vertical-pool. Namun sering digunakan pada radiasi Hozizontal-Pool saja.
-Memeriksa Sistem VSWR
Setiap waktu VSWR dari sistem antenna harus sering diperiksa dan diadjust ulang. Bila exciter memiliki tombol pada range frekuensi 10 kHz dan 50 kHz, maka dapat digunakan untuk mengecek VSWR pada frekuensi yang berbeda pada saat transmitter dioperasikan pada power rendah. Sebagai indikator dapat digunakan reflector. Alternatif lainya dengan peralatan yang memiliki pembangkit sinyal, tes impedance dan mampu melakukan analisa jaringan.
VSWR harus diukur untuk memastikan respon pantulan yang terjadi stabil pada 130 kHz untuk setiap frekuensi pembawanya. Pada jaringan transmisi yang panjangnya lebih besar dari 100m disarankan agar bandwith VSWR dibawah 1.08 : 1 pada range frekuensi 130 kHz. Namun penambahan panjang jalur transmisi ini akan menambah delay sehingga amplitudo dari pantulannya harus dikurangi untuk hasil yang lebih baik.
-Pentingnya VSWR rendah
VSWR yang terukur dengan menggunakan reflectometer pada transmitter tidak akan mempengaruhi jangkauan sinyal. Namun jika perbandingan VSWR 1.1 : 1 akan mengurangi efisiensi penguatan akhir. Kekurangan lainnya akibat VSWR ini adalah akan menyebabkan terjadinya modulasi sinyal dengan AM noise. Kualitas suara yang stereo juga tidak akan terdengar.
-Intermodulasi dan Distorsi SAM
Distorsi dari Intermodulasi dan Synchronous AM (SAM) noise akan terjadi akibat VSWR pada sistem antenna. SAM merupakan faktor penting pada transmitter FM pada frekuensi subpembawanya. SAM adalah modulasi AM akibat sinyal dari VSWR ini sehingga akan mempengaruhi kualitas suara khususnya suara stereo.
Polarisasi Antenna
Polarisasi Antenna dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Horizontal dan Vertikal Polarisasi
Gelombang radio yang terdiri dari medan listrik dan magnet yang saling tegak lurus. Saat komponen listrik horizontal maka gelombang dikatakan terpolarisasi horizontal, maka gelombang akan teradiasi pada kutub-kutub horizontal. Sebagai acuan dapat dilihat pada permukaan bumi. Jika medan listrik yang terjadi vertikal maka kutub-kutub vertikal akan mempolarisasi gelombang secara vertkal pula.
2. Polarisasi Melingkar (Circular Polarization)
Pada saat dua gelombang yang sama diantaranya saling mendahului 90 derajat maka medan listrik tersebut akan berputar dengan kecepatan sebesar frekuensi pembawanya dan akan terpolarisasi melingkar. Hanya pada kasus khusus di mana komponen horizontal dan vertikal sama – sama kuat dengan beda fasa 90 derajat maka disebut radiasi circular Polarization.
PENYESUAIAN TRANSMITTER POWER DENGAN ANTENNA
Beberapa kombinasi penguatan antenna dengan transmitter power akan menyebabkan terjadinya ERP tetapi kombinasi yang bagaimanakah yang terbaik ?. Komposisinya tergantung kondisi alam dari jangkauan penyiaran apakah datar ataukah memiliki beberapa bukit atau pegunungan, serta ketinggian dari tower.
Kombinasi antara penguatan antenna dengan power transmitter tegantung pada :
1. Transmitter
2. Antenna
3. Sistem pengumpanan
4. Tabung Pemancar
5. Tower
6. Pemakaian energi listrik
Dari faktor – faktor di atas dapat terlihat bahwa power transmisi rendah lebih ekonomis jika dibandingkan power trasnsmisi tinggi namun apakah ada perbedaan pada kekuatan sinyalnya ?
ERP yang sama dapat terjadi pada kombinasi penguatan transmitter dengan input power pada antenna yang berbeda – beda. Perbedaan kombinasi ini hanya tergantung pada ketinggian dari tower. Kekuatan sinyal pada lokasi yang berbeda bergantung pada ERP dari ketinggian antenna lokasi tersebut. Sebagai contoh tidak ada perbedaan antara antenna 3 kW ERP kelas A yang menggunakan 7,5 kW power transmitter dengan sebuah one-bay CP (Circular Polarisation)antenna atau six-bay CP antenna dengan power transmitter 1 kW.
Idealnya suatu sistem antenna harus diletakkan pada level sinyal yang sama dari dasar tower tersebar pada jangkauan horizontalnya.
Selasa, 02 Juni 2009
DIKLAT TELEVISI REPUBLIK INDONESIA
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin maju dengan pesat, khususnya dibidang penyiaran televisi. Perkembangan ini dapat dilihat dengan munculnya stasiun televisi swasta, production house, dan biro periklanan. Sejak tahun 1970 hingga kini Diklat TVRI telah menyelenggarakan berbagai jenis pendidikan baik bagi karyawan TVRI, TV Swasta dan telah sering menyelenggarakan kerja sama pelatihan dengan lembaga pendidikan luar negeri seperti NHK, AIBD, TTC-SFB dan lainnya. Dengan pengalaman dan fasilitas yang dimiliki, Diklat TVRI siap menyelenggarakan Pelatihan Profesi Penyiaran Televisi untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas bagi kalangan umum.
Fasilitas Diklat yang disediakan yaitu ruang kantor seluas 1.750m2, ruang kelas yang ber AC/OHP/LCD Projector/Video Player, Studio yang refresentatif dengan peralatan lengkap (camera, tripod, crane, video dan audio sistem, lighting), Ruang Pasca Produksi (Linear dan Non Linear Editing), Laboratorium Elektronika, Peralatan produksi luar, Workshop, dan Perpustakaan. Sedangkan pelatihan yang diselenggarakan, seperti Kamerawan (5 minggu), TV Presenter (5 minggu), Reportase (5 minggu), Videography (10 minggu), Editing (5 minggu), Teknik Pemancar (12 minggu), MC (1 minggu), dan Penyutradaraan (5 minggu)
Untuk waktu pelaksanaan Teori dari hari Senin s/d Kamis, terbagi atas kelas pagi (08.30-12.30 wib) dan kelas siang (13.30-17.30 wib), sedangkan pelaksanaan Praktek seminggu 2 kali (08.30-17.30 wib) Sertifikat diberikan bagi peserta yang dinyatakan LULUS. Biaya pendaftaran sebesar Rp. 50.000,-/orang, biaya pendidikan tiap pelatihan sebesar Rp. 3.500.000,-/orang, tetapi khusus Videography Rp. 5.500.000,-/orang, MC Rp. 1.000.000,-/orang dan Teknik Pemancar Rp. 7.500.000,-/orang. Tempat Pendaftaran Diklat TVRI Jalan Gerbang Pemuda, Senayan Jakarta 10270 Phone : 021-5737152/5704720 ext. 3111 Fax : 021-5737152
Minggu, 31 Mei 2009
Ambigu Kata Kameraman (menjadi kameramen part1)
Menurutmu seorang kameramen harus laki-laki, wanita boleh gak???
2 hal tersebut yang ingin saya tanyakan kepada anda tidak perlu dijawab secara tulisan cukup dalam hati saja.
Istilah Kameraman berasal dari 2 kata, kamera & man, kamera mungkin arti kata itu sudah jelas adalah merupakn alat perekam dalam bentuk visual gambar & suara sedangkan kata Man berarti laki-laki. Apabila kalo kita artikan Laki-laki yang mengoperasikan kamera, berarti seorang wanita itu tidak boleh mengoperasikan kamera bener ndak statement ini ????
Jumat, 29 Mei 2009
Pelatihan Gratis
Pelatihan ini akan membahas tentang :
1. Teknik Penggunaan Kamera Video
2. Teknik / Proses Pentransferan Video
3. Teknik Editing Video
Pelatihan akan diselenggarakan di kampus SMK DARUNNAJAH Banjarmangu, Banjarnegara
pada Hari : Jum'at
Tanggal : 05-06 Juni 2009
Jam : 13.00 s/d selesai
Peserta akan mendapatkan kit materi (modul pembelajaran)
Untuk informasi pendaftaran : hub. SMK DARUNNAJAH (pada jam kerja) atau hub
Hp. 081469701518 (aries) atau 081327776266 (fery T)
Buruan daftar (khusus siswa kelas 3 SMP)
Untuk pendaftaran terakhir tanggal 03-Juni-2009
Selasa, 26 Mei 2009
Syarat-Syarat Kalo Pengen Jadi Wartawan
Menjadi seorang wartawan itu harus menyukai tantangan,rasa ingintahu pad diri seorang wartawan itu harus benar-benar ada karena karena harus memenuhi rasa ingin tahu dari pembaca, oh....ya nggak perduli cuaca tu apapun.
2. Berani Menghadapi Resiko
Jadi seorang wartawan itu resikonya banyak,mungkin akan dicaci maki, diusir, atau apapun lah yang penting harus siap menghadpi segala resikonya.
3. Punya Daya Tahan Tinggi
Seorang wartawan itu harus memiliki daya tahan dan stamina yang prima,karena dimana ada berita maka seorang wartawan itu dituntut harus ada entah itu malam, atau pagi , makanya stamina harus perlu olahraga itu wajib lho untuk seorang wartawan.
4. Punya Kemampuan Menggali SumberInformasi
Jadi wartawan itu gak boleh cepet puas, menggali informasi ke narasumber dan sebagainya yang terkait dengan berita itu agar hasil berita itu dapt diserap oleh masyarakat lebih maksimal.
5. Punya Sensivitas Tinggi
Seorang wartawan itu harus memiliki sense of humanity, peka terhadap lingkungan sekitar sehingga segal bentuk hal yang terjadi di masyarakat mampu untuk diserap oleh seorang wartawan tersebut.
6. Punya Minat Menulis Berita
Nah, kalo yang ini hukumnya sangat wajib nih, kalo mau jadi wartawan ya harus pintar nulis makanya pengetahuan tentang jurnalistik itu perlu karena apa? segala sesuatu hal yang kita lihat tapi tidak kita tuliskan rasanya masih kurang ya kan!!!
Nah itu syarat jadi wartawan.....moga-moga banyak yang berminat jadi wartawan ya....
Senin, 25 Mei 2009
7 (Tujuh) Kode Etik Wartawan Indonesia
1. Wartawan Indonesia menghormati hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar
Hal ini dimaksudkan dalam menyiarkan berita harus benar dan jelas sumbernya, tidak menutupi fakta dan pendapat penting yang menarik dan perlu diketahui masyarakat.
2. Wartawan Indonesia menempuh tata cara yang etis untuk memperoleh dan menyiarkan informasi serta memberikan identitas kepada sumber informasi
Hal ini memiliki maksud untuk memperoleh informasi dari sumber berita/nara sumber,termasuk memotret dan dokumen, setip wartawan harus melakukan dengan cara-cara yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan mengikuti kaidah-kaidah kewartawanan.
3. Wartawan Indonesia menghormati azas praduga tak bersalah, nggak mencampuradukkan fkta dan opini, berimbang, dan selalu meneliti kebenaran informasi serta nggak melakukan plagiat
Hal ini dimaksudkan dalam melaporkan dan menyiarkan informasi, wartawan nggak boleh menghakimi atau membuat kesimpulan tentang kesalahan seseorang.
4. Wartawan Indonesia nggak menyiarkan informasi yang bersifat dusta, fitnah, sadis, cabul serta nggak menyebutkan identitas korban kejahatan susila.
Hal ini maksudnya informasi yng disiarkan wartawan gak boleh bohong, harus jelas sumbernya dan kebenarannya,nggak boleh menampilkan kesadisan, berita cabul, dan harus menyembunyikan identitas korban asusila, serta harus melindungi kehormatan korban.
5. Wartawan Indonesia nggak menerima suap dan nggak menyalahgunakan profesi
Wartawan dalam menyampaikan informasi atau berita gak boleh menerima uang,apalagi menerima suap agar tidak menyiarkn sebuah berita yang sebenarnya penting diketahui oleh masyarakat.
6. Wartawan indonesia memiliki hak tolak, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan off the record sesuai kesepakatan
Hal ini maksudnya wartawan boleh tidak melakukan penulisan terhadap suatu berita pabila narasumbernya keberatan pendapat atau berita tentag dirinya dimuat.
7. Wartawan Indonesia segera mencabut dan meralat kekeliruan dalam pemberitaan serta melayani hak jawab
Hal ini maksudnya apabila seorang wartawan membuat kesalahan dalam menulis suatu berita, maka dia harus meralat tulisan/berita tersebut dihalaman yang sama, lalu pihak yang merasa dirugikan juga harus diberikan kesempatan untuk melakukan klarifikasi.
Itulah 7 (tujuh) butir kode etik yang dijadikan sebagai acuan dalam menjalani profesi sebagai seorang wartawan, dan sekarang pertanyaan dri semua ini "Apakah Wartawan Kita Saat Ini Sudah Memegang Teguh Kode Etik Kewartawanan Tersebut ....?" apabila hal itu sudah dilakukan maka dunia jurnalisme di Indonesia akan semakin maju seiring dengan era globalime saat ini.
Peletakan Batu Pertama SMK DARUNAJAH
Tanggal 25 Mei 2009
Pada prosesi peletakan batu pertama tersebut dihadiri oleh Bp. Syamsudin Setda Kab. Banjarnegara, Kep. Dindikpora Kab.Banjarnegara, Kep. Kec. Banjarmangu, Kepala Desa, serta Tokoh-Tokoh Masyarakat di wilayah Kec. Banjarmangu Banjarnegara
Jumat, 22 Mei 2009
MEMPRODUKSI FILM (PART 2)
1. Sutradara
2. Penulis Skenario
3. Pemain
4. Penata Fotografi
5. Penata Artistik
6. Penata Suara
7. Penata Musik
8. Penyunting
Sutradara :
Merupakan orang yang bertanggungjawab dalam sukses tidaknya film, dimana seorang sutradara harus memiliki tanggung jawab aspek kreatif,interpretatif an aspek teknis.
PENULIS SKENARIO :
Skenario film sering disebut sebagai screenplay atau scrit,penulisan skrip bisa berasal dari ide orisinil dari seorang penulis atau ide orang lain.
Skenario yang baik bukan hanya enak dibaca akan tetapi juga dilihat dari segi efektivasnya untuk memproduksi film, skenario berisi cerita dramatik (dramatic story)untuk itu script harus disajikan lengkap dalam deskripsi-deskripsi visual yang mengandung irama adegan dan dialog yang selaras sehingga mampu secara total untuk diinterpretasikan oleh seorang sutradara.
PEMERAN :
Pemeran atau aktor merupakan unsurfilm yang melakukan tugasnya dengan bahasa tubuhnya sendiri, maksudnya dalam menjalankan aktivitas pada saat shooting diarahkan sesuai dengan tuntutan sutradra melalui script
PENATA FOTOGRAFI :
peneta fotografi adalah merupakan salah satu orang terdekat sutradara, yang memiliki tugas mengatur jenis shot-shot kamera bersama dengan sutradara, berbagai bentuk tugas dari penata fotografi :
1. Menetukan jenis-jenis lensa dan filter yang digunakan
2. Mengatur teknis bekerjanya kamera
3. Menentukan pencahayaan yang tepat
4. Penata fotografi juga memeriksa hasil shooting dan proses laboratorium
PENATA ARTISTIK :
Merupakan orang yang bertugas menyusun semua keperluan yang melatarbelakangi cerita film,dan semua pemikiran yang berkaiatan dengan setting dan hal ini merupakan tugas dari penata artistik dimana dia dituntut oleh sutradara untuk mampu menerjemahkan konsep visual dari sang sutradara.
PENATA MUSIK :
Unsur yang juga tidak kalah penting dalam pembuatan film adalah musik, dan sudah menjadi tugas dari penata musik untuk menentukan shot-shot yang dirangkai dan diberi irama musik akan terkait menjadi satu kesatun yang padu.
PENYUNTING :
Penyunting adalah orang yang melakukan penyuntingan film hasil dari laboratorium,dia bekerja dibawah pengawasan sutradara.
continued part 3
Teknik Kamera (Part 2)
Beberapa gerakan kamera yang dapat dilakukan dalam pengambilan gambar :
1. Pan, Panning adalah gerakan kamera secara horizontal
a. Pan Right
b. Pan left
2. Tilt, Tilting merupakan gerakan kamera secara vertikal, mendongak dari bawah keatas atau sebaliknya.
a. Tilt Up : mendongak keatas
b. Tilt down: mendongak kebawah
3. Dolly, Track merupakan gerakan diatas tripot atau dolly mendekati atau menjauhi subjek.
a. Dolly in : mendekati subjek
b. Dolly out : menjauhi subjek
4. Pedestal, merupakan gerakan kamera diatas pedestal yang bisa dinaik turunkan dan untuk sekarang ini banyak sekali yang sudah menggunakan portal jip traveller
a. Pedestal up : kamera dinaikkan
b. Pedestal down : kamera diturunkan
5. Crab merupakan gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar dengan subjek yang sedang berjalan.
a. Crab left
b. Crab right
6. Arc adalah gerakan kamera memutar mengitari obyek dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
7. Zoom adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi obyek secara optic, dengan mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut pandang lebar atau sebaliknya.
a. zoom in : mendekatkan obyek dari longshot ke close up
b. zoom out : menjauhkan obyek dari close up ke longshot.
Rabu, 20 Mei 2009
TEKNIK KAMERA
Macam-macam sudut pengambilan gambar adalah :
1. Normal Angle
2. High Camera Angle
3. Low Camera Angle
4. Bird Eye View
5. Subjective Camera Angle
6. Objective Camera Angle
Sedangkan Macam-macam bidang pandangan pada saat proses perekaman gambar adalah :
1. ELS
Merupakan shot sangat jauh, memengambil bidang pandangan yang luas, obyek utama dan obyek lainnya nampak sangat kecil dalam hubungannya dengan latar belakang.
2. LS
Shot sangat jauh, menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dibanding dengan ELS, obyek masih didominasi oleh latar belakang yang lebih luas.
3. MLS
MLS menyajikan bidang pandangan yang lebih dekat dari pada Long Shot, untuk pengambilan gambar manusia akan ditampakkan dari lutut samapai dengan atas kepala
4. MS
pengambilan gambar menggunakan MS menghasilkan obyek yang lebih besar dan dominan, obyek manusia ditampakkan dari atas pinggang sampai diatas kepala, dan biasanya latar belekang masih nampak sebanding dengan obyek utama.
5. MCU
Shot amat dekat, obyek diperlihatkan dari bagian dada sampai atas kepala
6. CU
Shot dekat, obyek mejadi perhatian utama, latar belakang nampak sedikit sekali, untuk obyek manusia ditampilkan wajah dari bahu sampai di atas kepala.
7. BCU < Big Close Up>
Shot yang ditampilkan merupakan bagian tertentu dari manusia apabila sebagai obyek (mata,bibir dsb)
8. ECU
Shot yang menapilkan bagin tertentu dari tubuh manusia dan hal ini lebih dari BCU dan keseluruhan obyek tersebut akan mengisi seluruh layar dan akan sangat jelas detilnya.
besambung
Minggu, 17 Mei 2009
MEMPRODUKSI FILM (PART 1)
> Kamera digunakan sebagai penyampai gagasan.
> Melakukan observasi visual mendalam terhadap subjek.
> Pengertian observasi menyangkut penempatan kamera dalam jarak aman dan jarak dekat dengan subjek sehingga subjek nyaman terhadap kamera.
> Mengoptimalkan penggunaan unsur suara, Misalnya peran audio dalam pembentukan visual menjadi utuh; mengarahkan gagasan , menghindari sumber suara ganda dalam proses perekaman.
Menempatkan kamera sebagai pena, yang dapat menyampaikan gagasan juga memiliki tujuan menyentuh perasaan pemirsanya.
Menentukan Tugas sutradara Untuk :
1. Menerjemahkan atau menginterpretasikan sebuah skenario dalam betuk imajinasi/gambar hidup dan suara.
2. Ikut terlibat dalam proses praproduksi, produksi atau shooting,pasca produksi
"Konsep "5C" Pengambilan Gambar :
1. Close up (pengambilan jarak dekat)
2. Camera Angle (sudut pengambilan kamera)
3. Composition (komposisi)
4. Cutting (pergantian gambar)
5. Continuity (persambungan gambar)
Close Up : pangambilan jarak dekat
# sebelum produksi (shooting dilapangan) harus mempelajari dulu skenario, lalu uraikan dalam bentuk shooting script, yakni keterangan rinci mengenai shot-shot yang harus dijalankan juru kamera.
# Close up harus memperhatikan emosi tokohnya.
Camera Angle : untuk memperlihatkan efek apa yang harus muncul dari setiap scene (adegan).
# Contoh : untuk film-film opera sabun sering ada pembagian kerja antara pengambilan gambar yang Long shot dan close up untuk kemudian diolah dalam proses editingnya.
# Variasi pengambilan gambar dengan camera angle dapat memperkaya unsur film.
Composition : membagi ruang gambar dan pengisiannya untuk mencapai keseimbangan dalam pandangan.
# Composition merupakan unsur visualisasi yang akan memberikan makna keindahan terhadap suatu film. Pandangan mata penonton sering harus dituntun oleh komposisi gambar yang menarik.
Cutting : pergantian gambar dari satu scene ke scene lainnya.
# Cutting berkaitan dengan unsur penceritaan dalam urutan gambar-gambar, harus mempu memainkan imajinasinya ketika menangani proses shooting. Imajinasi yang berjalan tentunya bagaimana nantinya jika potongan-potongan scene ini diedit dan ditayangkan di monitor.
Continuity : Persambungan Gambar-gambar :
# Bisa memproyeksikan pengadegan dari satu scene ke scene lainnya. unsur ini tentunya sangat berkaitan erat dengan materi cerita.
# Mampu memperhatikan aspek kontinuitas dari film yang digarap.
Unsur-Unsur Visual :
# Sutradara harus memahami unsur-unsur visual (visual element) dalam mengarahkan seluruh krunya.
# Enam unsur visual : pose (posture), gerakan anggota badan untuk memperjelas (gesture), perpindahan tempat (movement), tindakan/perbuatan tertentu (purpose action), ekspresi wajah (facial expression), dan hubungan pandang (eye contact).
(disampaikan oleh Agus Maladi Irianto dalam Bintek Perfilman purbalingga 12-14 Mei 2009)
Layar Tancep Keliling Kampung
Ada 4 buah judul film yang kemarin disetel secara perdana :
- 100% gue pocong : film ini merupakan film komedi situasi dimana sang sutradara memberikan suasana tegang kepada penonton akan tetapi pada saat telah masuk kepada inti cerita mereka justru memberikan nuansa komedi
- Tun-tun Balun : film ini merupakan gambaran flasback dari suatu cerita, dimana sang sutradara mencoba mengangkat suatu permainan anak yang saat ini sudah ditinggalkan
- The Nasib : Film ini mengangkat cerita tentang seorang anak pemabuk yang mencuri sebuah bunga di toko bunga menurut sang sutradara ide film ini sangat sederhana yaitu mengangkat tentang hal-hal negatif yang disebabkan dari minum-minuman keras.
- Kutukan Fisika : Kalau film ini menceritakan tentang seorang siswi yang mengutuk pelajaran fisika, ide sederhana yang kemudian diangkat menjadi sebuah cerita.
Menurut siswa kelas 2 smk darunnajah mereka berencana akan terus memproduksi film-film untuk terus mengasah ketrampilan mereka sehingga mereka mampu menciptakan suatu karya film yang lebih bermakna dan berbobot.
Dan rencananya film-film ini akan diputar diseluruh pedesaan dikecamatan Banjarmangu sesuai dengan jadwal, serta agenda pemutaran film ini dari mulai persiapan segala sesuatu sampai dengan perijinan mereka yang mengorganisasi dan hal ini mendapat tanggpan yang positif dari kepala sekolah SMK Darunnajah.
Menurut Bpk. Fauzan Ahmad M, S.Pd selaku kepala sekolah mengatakan bahwa ini merupakan suatu pembelajaran yang bagus dan positif karena selain memperkenalkan karya film mereka, mereka juga belajar berorganisasi dan berkerja dalam satu team.
Oke Sukses kelas 2 yaaa, And Be The Best
Rabu, 01 April 2009
Situ Gintung Riwayatmu Kini.....
Tragedi situ gintung menyisakan banyak duka yang mendalam,banyak korban yang luka-luka maupun yang meninggal dunia. banyak orang tua yang ditinggal anaknya, serta tidak sedikit pula anak-anak yang menjadi yatim maupun piatu.100 orang meninggal 14 orang belum ditemukan (berita terakhir) hal ini membuktikan sangat dasyatnya tragedi situ gintung ibarat kita menggambarkan "Tsunami Kecil".
Situ Gintung Tanggung Jawab Siapa.....
Nah, pertanyaan ini muncul setelah terjadinya tragedi situ gintung,berbagai pihak saling menyalahkan dan saling melempar tanggung jawab, bagaimana tidak?masyarakat menyalahkan pemerintah karena kurangnya kepedulian dan perawatan kepada situ gintung, ada lagi yang menyalahkan tidak adanya peringatan dini sebelum terjadinya jebolnya situ gintung, sedangkan pemerintah menyalahkan bahwa daerah terjadinya tragedi situ gintung tersebut merupakan daerah yang rawan. Nah dari dua statement diatas muncul lagi pertanyaan "SIAPAKAH YANG BENAR?" dan "SIAPAKAH YANG SALAH?" pemerintah atau masyarakat.
kalau kita selalu terpaku kepada 2 pertanyaan tersebut, maka kita merupakan orang-orang yang tidak bijak,mari kita instropeksi diri kita ?
posting by mas aries
Minggu, 29 Maret 2009
Info TOEIC Regional
Ikut aja......TOEIC Regiaonal yang diadakan di SMK Negeri 1 Bawang Banjarnegara
dibuka untuk umum lho
nih info lengkapnya :
Untuk pelaksanaannya mulai tanggal 15 Maret-15 April 2009
Biayanya :
Guru atau Karyawan Rp. 25.000
Siswa SMK Rp.22.500 (ada pengembalian ke koordinator)
Siswa SMU atau Sederajat Rp. 25.000
Para peserta TOEIC akan memperoleh sertifikat PTE (Profeciency Test of English)yang dikeluarkan oleh ETC SMKN 1 Bawang
Untuk pendaftaran peserta silahkan hubungi ETC SMK Negeri 1 Bawang
Acara ini terselenggara atas kerjasama PPPPTK jakarta dan ETC SMK Negeri 1 Bawang Banjarnegara
Sabtu, 28 Maret 2009
PROGRAM SOFTWARE PENCAHAYAAN
PROGRAM SOFTWARE PENCAHAYAAN
Setiap tahun Iluminating Engineering Society of North America (IESNA) mempublikasikan survey software pencahayaan dalam Aplikasidan Desain Pencahayaan. Produk disurvey selama beberapa tahun, termasuk persyaratan hardware, fitur analissa aplikasi, tipe output, fitur pengguna dan harga. Berikut ini adalah beberapa rogram software yang lebih mudah dibaca dan dikenali yang tersedia sepanjang pengembangan urvey yang dilakukan oleh IESNA.
Program Software Pencahayaan
Kategori | Program | Pabrikan | Penjelasan |
General-Purpose Program dan AutoCAD Extension teknik rendering Teknik Program Radiosita dan Pelacakan Sinar Program Pelacakan Sinar | CALCU-LITE 5 AGI Luminaire Global Illumination Tools LUMEN-MICRO 2000 LITE-PRO LUXICON VISUAL LIGTHSCAPE 3.2 RADIENCE (Unix) dan Dekstop RADIENCE (Windows-AUTOCAD 14) | The Screen Maker Williamtown, NJ Lighting Analyst, Inc. Litleton, CO Jissai Graphics Columbia Prescolite Spokane, WA Cooper Lighting Peachtree City, GA Lithonia Lighting Group Conyers, GA Autodesk San Rafael, CA Lawrence Berkeley National Laboratories University of California, Berkeley, CA | Program dasar pencahayaan Program Pencahayaan radiositas lanjut Penambahan radiositas 3D Vis dengan rendering Program Pencahayaan radiositas lanjut dengan rendering; juga, program pencahayaan dasar pencahayaan sederhana. Program pencahayaan radiositas dengan rendering Program pencahayaan radiositas Program pencahayaan radiositas lanjut Menggabungkan radiositas dengan pelacakan sinar untuk keakuratan rendering Program pelacakan sinar yang terhitung secara intensive namun menghasilkan rendering yang lebih realistic. |
Kamis, 26 Maret 2009
INFO FESTIVAL FILM 2009
Kompetisi film pendek fiksi pelajar SMU se-Banyumas adalah merupakan bagian dari rangakaian program purbalingga film festival(PFF) 2009 yang telah memasuki tahun ke-3, kali ini kompetisi diperluas hingga melibatkan para pelajar di eks karasidenan Banyumas, kompetisi ini dimaksudkan untuk memberikan ruang berkarya dan mengembangkan dunia perfilman di kalangan remaja sekaligus merangsang kegairahan pelajar SMU/Sederajat dalam membuat film pendek.
Dalam setiap kompetisi tentunya ada aturan-aturan yang harus diikuti :
- peserta/sutradara adalah pelajar SMU/sederajat di Banyumas besar (purbalingga,cilacap,banjarnegara dan banyumas)
- peserta tidak dingut biaya
- pendaftaran mulai 2 januari-1 april 2009 (cap pos)
- peserta wajib memenuhi persyaratan
- film berkategori fiksi dan bertema bebas
- durasi maksimal 15 menit
- Bila menggunakan bahasa asing dan lokal (Banyumasan), wajib bersubtitle bahasa Indonesia
- Bila menggunakan materi pihak lain dalam film seperti musik/lagu, cuplikan film/adegan, wajib disertai dengan surat izin dengan pihak terkait
- film dikirim dalam format DVD atau miniDV
- Formulir pendaftaran yang telah diisi
- Stil foto adegan film pendek dan poster film (dalam bentuk file digital dengan ukuran resolusi 300 dpi/JPEG dalam cd terpisah)
- Fotocopy tanda pengenal (KTP/Kartu Pelajar) sutradara/pendaftar
- Biografi singkat sutradara dan flmografi, serta foto diri
- Surat izin asli dari pemilik gambar/footage atau musik bila menggunakan potongan materi karya orang lain.
info lebih lengkap hub : Syarif (081548843128)
diposting ulang oleh DBs o1 SMK Darunnajah
HOT NEWS
artikel Broadcasting
festival film purbalingga
Televisi Kecil - Jogja Television Forum
TUTORIAL VIDEOGRAFI
Buletin Galeri Video
BBCIndonesia.com | Berita Dunia | Indonesian News index
Perpustakaan Film indiesof
filmmaking.net articles
Naratama TV Club
detiknews - detiknews
Liputan6 - Berita Aktual
LESEHAN
INFO KOMPUTER
Softpedia - Windows - All
LA Lights IndieFest .Com
Info Hardware Computer
Shoutmix
Network Follows
Blog-Blog Terkait
-
Ada Kabar 2 Kecamatan di Bekasi Lockdown karena Corona, Polisi: Hoax - Polisi menegaskan bawah informasi tersebut hoax. Keputusan lockdown ada di tangan pemerintah pusat.4 tahun yang lalu
-
Penerimaan Peserta Didik Baru YAYASAN PON-PES SALAFIYAH DARUNNAJAH BRAJA SELEBAH LAM-TIM - Belajar bukan hanya merupakan kewajiban, melainkan belajar adalah sebuah kebutuhan, jika kita masih menganggap belajar adalah kewajiban, maka akan terasa b...7 tahun yang lalu